Kisruh RUU Pilkada, Koalisi mana nih?

Kisruh RUU Pilkada, Kepala daerah harus dipilih langsung oleh rakyat atau melalui DPRD? Paradigm pemilihan di Indonesia berkembang pasca reformasi, seolah-olah seluruhnya dikembalikan kepada rakyat, mungkin termasuk utang Negara? Salah satu buah dari reformasi adalah dipilihnya kepala daerah dan wakil kepala daerah tingkat kabupaten, kota dan provinsi secara langsung oleh masyarakatnya.

Topic hangat yang sering digemborkan hanya masalah kalau pemilu kepala daerah dilaksanakan melalui DPRD berarti mengebiri atau menutup aspirasi masyarakat. Pengangkatan kepala daerah juga tidak sesuai dengan fungsi DPRD. Selain itu, beberapa kepala daerah juga akan kesusahan melaksanakan programnya alias dikekang oleh DPRD? Secara sederhana dapat disimpulkan pengangkatan kepala daerah oleh DPRD adalah malapetaka bagi rakyat!

Apakah sedasyat itu akibatnya? Apa fungsi Pilkada?

Pilkada adalah pemilihan kepala daerah, kepala daerah dipilih oleh siapa?

Oleh rakyat di daerah tersebut. Kemudian apa bedanya dengan pileg?

Pileg adalah pemilu legislative (DPR RI, DPRD dan DPD), mereka dipilih oleh siapa?

Oleh Rakyat di daerah pemilihannya masing-masing. Emang ngapain pilih DPR dan DPD?

Mereka yang kita pilih dan terpilih sesuai aturan maka mereka menjadi wakil rakyat, alias wakil kita untuk menyuarakan pendapat kita.

Berarti wakil kita DPR, DPRD dan DPD, iya betul! Lalu kenapa kita harus milih pemimpin daerah atau kepala daerah kan sudah ada wakil kita?

Iya itulah yang saat ini jadi masalah, karena kalau dipilih oleh wakil kita, bayak main uang, kongkalikong proyek, jabatan, jadi kepala daerah kita ditekan oleh wakil kita. Kalau kayak gitu

kita tekan aja wakil kita kalau macem-macem sama kepala daerah, mereka kan kita pilih.
Selain mereka kita pilih mereka orang dari partai politik, itu juga masalah. Emang apa fungsi partai politik?

Partai politik itu sebagai organisasi yang terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat yang berkerja untuk masyarakatnya.

Ohh, hmmm, berarti partai politik berkerja untuk rakyat kan? Kalau gitu yang kita tekan partai politiknya gmn?

Kamu anggota partai gak? Tidak! Ya ga bisa nekan-nekan, kalau gitu masuk partai dulu.

Kok jadi ribet gini, kepala daerah dipilih rakyat, DPRD dipilih Rakyat, Orang Partai dari Rakyat, Sebenarnya rakyat nih yang mana? haduehhhh… pusing aku. Setahuku yang sering kena korupsi itu kalau gak orang partai (anggota DPR & DPRD) ya kepala daerah.

Sekarang permainan politik apa yang sedang berlangsung! Itulah sekilas percakapan teman-teman, sambil ngopi di warung kopi depan.

Semoga saja masalah pemilihan kepala daerah ini tidak berlarut-larut, memang perjalankan pilkada di beberapa daerah kerap terjadi menyurut konflik berkepanjangan. Tidak ada yang salah pemilihan langsung atau tidak langsung, yang menjadi masalah selalu pelaksanaannya. Tidak adanya tidakan tegas terhadap oknum-oknum yang mencurangi pilkada adalah sumber permasalahan. Signifikansi problem pilkada terletak pada penyelenggaraannya, langsung atau tidak langsung itu pilihan. Selamat Memilih…. Bubar… bubar… yang bayar kopinya siapa nih? Wah gak demokratis nihh… patungan--- patungan donk!


Share on Google Plus

About Saifudien Djazuli

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar