Pengertian
Partai Politik dan Perkembangannya
Partai politik adalah merupakan salah
satu sarana dan wadah bagi warga Negara berpartisipasi dibidang politik. Partai
politik pertama kali lahir dinegara eropa barat. Dinegara-negara totaliter
gagasan mengenai partisipasi rakyat didasari pandangan alat politiknya bahwa
rakyat perlu dibimbing dan dibina untuk mencapai stabilitas yang langgeng,
untuk mencapai tujuan itu, partai politik merupakan alat yang baik :
1. pada permulaan (inggris,
prancis) :
-
kegiatan politik pada mulanya
didasarkan pada kelompok-kelompok politik dalam parlemen, mula-mula bersifat
elitis dan aristokratis.
-
Dengan meluasnya hak pilih, kegiatan politik
berkembang diluar parlemen dengan
terbentuknya panitia pemilu yang mengatur pengumpulan suara para pendukungnya
menjelang pemilu.
-
Kemudian kelompok-kelompok politik
dalam parlemen berusaha memperkembangkan organisasi massa , sehingga terjalinlah hubungan tetap
antara kelompok-kelompok politik dalam parlemen dengan panitia-panitia
pemilihan yang sepaham dan sekepentingan dan lahirlah “partai politik”. Partai
semacam ini lebih menekankan kemenangan dalam pemilu (patrionage party- partai
lindungan).
2. dalam
perkembangan selanjutnya timbul pula partai yang lahir diluar parlemen
(bersandar pada ideology tertentu seperti
sosialisme, Kristen democrat dsb). Dalam
partai semacam ini disiplin partai lebih
kuat , pimpinan lebih terpusat.
3. dinegara-negara jajahan,
partai politik sering didirikan dalam rangka pergerakan
Nasional dilyar parlemen colonial.
Definisi
Partai Politik
Secara umum dapat dikatakan “partai
politik” adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya
mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cit yang sama. Tujaun kelompok ini
adalah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik
(biasanya dengan cara yang konstitusional) untuk melaksanakan
kebijakan-kebijakan mereka.
Partai
Politik dan Kelompok Kepentingan
Partai politik berbeda dengan
kelompok penekan (pressure group) atau istilah yang lebih banyak dipakai dewasa
ini “kelompok kepentingan”. Kelompok kepentingan bertujuan untuk memperjuangkan
suatu “kepentingan” dan mempengaruhi lembaga-lembaga politik agar mendapat
ketentuan yang menguntungkan atau menghindarkan keputusan yang merugikan, tanpa
pada waktu yang sama berkehendak memperoleh jabatan public. Sedangkan partai
politik benar-benar berusaha untuk memperoleh bahkan kalau perlu menguasai
jabatan- jabatan public,
Partai politik berusaha
mencari kekuasaan melalui pemilihhan-pemilihan
atau dengan cara-cara lain untuk menduduki jabatan-jabatan public, sedangkan
kelompok kepentingan pada umumnya hanya berusaha mempengaruhi para pemegang
kekuasaan.
Fungsi
Partai Politik
-
sebagai sarana komunikasi politik
-
sebagai sarana sosialisasi politik
-
sebagai sarana rekrutmen politik
-
sebagai sarana pengatur konflik
Klasifikasi
Partai Politik
1) dilihat dari segi komposisi
dan fungsi keanggotaannya :
a. partai massa
-
mengutamakan kekuatan berdasarkan
keunggulan jumlah anggota
-
para pendukungnya terdiri dari
berbagai aliran dalam masyarakat yang sepakat bernaung dibawahnya dan
memperjuangkan suatu program yang biasanya luas dan agak kabur.
-
Kelemahannya : bahwa masing-masing
aliran atau kelompok cendrung memaksakan kepentingan masing-masing terutama
pada saat-saat krisis, sehingga persatuan dalam partai menjadi lemah atau
hilang sama sekali yang pada gilirannya terjadi pemisahan dari atau mendirikan
partai baru.
b. partai ideology atau partai azas
-
misalnya sosialisme, fasisme,
komunisme, Kristen democrat.
-
Biasanya mempunyai pandangan hidup
yang digariskan dalam kebijakan pimpinan.
-
Berpedoman pada disiplin partai
yng berat dan mengikat.
-
Seleksi calon yang ketat dan untuk
menjadi anggota pimpinan disyaratkan lulus melalui beberapa tahap percobaan.
-
Untuk mempererat ikatan batin atau
kemurnian ideology, maka dipungut iuran secara teratur.
2) maurice duverger (political
parties), menggunakan klasifikasi lain yaitu dengan
membedakan partai menjadi 3 sistem yaitu :
a. system partai tunggal (one party
system).
-
apabila dinegara itu hanya ada
satu partai saja, atau
-
mungkin juga terdapat beberapa
partai, tetapi yang mempunyai peran dominant hanya satu partai saja, sedangkan partai-partai lain
hamper sama sekali tidak berperan
-
partai yang bersangkutan selalu
memenangkan mayoritas suara dalam pemilu dan pada gilirannya menjadi partai
politik yang mendominasi kehidupan politik dinegara yang bersangkutan.
-
Akibat kehidupan politik dinegara
itu menjadi non komparatif artinya partai-partai politik lainnya akan sulit
berkompetisi atau bersaing dengan partai ysng mendominasi kehidupn politik
dinegara tersebut.
-
Contoh Negara-negara yang menganut
partai tunggal :
a)
beberapa Negara di afrika (Ghana dimasa Nkramah, mali dan pantai gading).
b)
Di erofa timur,uni soviet.
c)
b. system dwi partai / two party system
-
dinegara yang bersangkutan hanya
terdapat dua partai politik yang berperan dalam kehidupan politik.
-
Mungkin dinegara tersebut terdapat beberapa partai politik (lebih dari
dua) akan tetapi yang memainkan peran dalam kehidupan politik hany dua partai
saja sedangkan partai-partai lainnya merupakan yang peranannya sangat kecil.
-
Pada system dwi partai, partai
politik yang memenangkan pemilu dengan sendirinya akan menjadi partai yang
memegang kekuasaan.
-
Sebaliknya partai politik yang
kalah dalam pemilu akan bertindak sebagai partai oposisi.
-
Akan tetapi kedudukan yang
memegang tampuk kekuasaan tidaklah langgeng, artinya peranan sebagai partai
politik yang berkuasa sewaaktu-waktu
dapat berpindah tangan kepada partai oposisi.
-
System dari partai ini dapat
berjalan baik asalkan dapat memenuhi beberapa syarat, dalam hal ini pulzer
memajukan tiga syarat yaitu :
a)
komposisi masyarakatnya homogen /
social homogeneity
b)
consensus dalam masyarakat
mengenai azas dan tujuan social yang pokok / political consensus
c)
adanya kontuinitas sejarah / historical
continuity
-
oleh Maurice duverage dikatakan
system dwi partai ini adalah khas anglosaxon, contoh amerika serikat / partai republic dan parti democrat, inggris
partai buruh dan partai konservatif . sesungguhnya diinggris disamping dua
partai diatas ada beberapa partai lainya seperti partai liberal dll.
c. system multi partai / banyak partai
(multy party system)
-
umumnya dianut oleh suatu negara
yang memiliki masyarakat yang majemuk (berbagai suku bangsa, agama, ras, dll
yang masing-masing mempunyai ikatan primordial), dinegar tersebut terdapat
partai lebih dari dua dan diantara partai-partai yang ada memiliki kekuatan
yang seimbang.
-
Kelemahan system multi partai ini
adalah persaingan di antara multi partai yang sering tidak terhindarkan dan apabila
persaingan itu makin tajam akan menimbulkan komplikl yang tidak mustahil akan
mengganggu kesetabilan nasional.
-
Tetapi kalau persaingan / komplik
itu dapat di selesaikan secara musyawarah, maka kestabilan nasional akan tetap
terjamin walaupun Negara tersebut menganut system multi partai.
-
Di India kedudukan partai kongres
pernah mendominan kehidupan politik di Negara tersebut. Jumlah wakilnya dalam
perwakilan rakyat melebihi total wakil-wakil partai-partai lainnya dan karena
itu sering di sebut “ one and a half
party system (sistem satu setengah partai)
-
System multi partai kalau di
gandengkan dengan system pemerintahan parlementer mempunya kecenderungan untuk
menitik beratkan kekuasaan pada badan legislative sehingga peranan badan
exsekutiv menjadi lemah dan sering ragu-ragu.
-
Pemerintah cenderung di bentuk
secara kualisi antara partai-partai dimana pemerintah tidak stabil (biasanya)
0 komentar:
Posting Komentar