Secara sederhana, investasi
dilihat dari wilayah atau obyek investasinya dibagi menjadi dua yaitu sektor
riil dan sektor finansial. Kedua sektor ini telah lama digeluti meski tentu saja
sektor riil pada awalnya merupakan perintis mula-mula dunia investasi. Nah bagaimana
bagan investasi yang terjadi secara keseluruhan?
Perhatikan skema gambar dibawah
ini:
Pada era tahun 70 hingga akhir 90
an, mereka yang awam lebih terbiasa dengan investasi sektor riil seperti sektor
properti dan perkebunan. Namun setelah masa krisis moneter menimpa negara kita,
para investor mulai mencari jenis investasi dengan return yang besar dalam tempo yang singkat dan di sinilah
trend investasi sektor finansial mulai booming.
Investasi sektor riil (properti
misalnya) umumnya membutuhkan modal yang besar dan memakan waktu yang relatif
lama untuk berkembang karena besarnya modal maka likuiditasnya tidak secepat
sektor finansial. Ambillah contoh bila kita membeli sebuah rumah untuk
investasi. Kelebihannya nilainya biasanya tidak pernah menurun dan selalu
meningkat. Namun dilain sisi, setelah beberapa tahun, Anda hendak mencairkan
investasi Anda, maka Anda harus mencari seseorang yang memiliki dana yang cukup
untuk membeli rumah Anda yang nilainya mungkin sudah naik puluhan hingga
ratusan persen. Mencari pembeli yang seperti ini tidaklah mudah, disinilah
masalah likuiditas terjadi.
Lain halnya dengan sektor
finansial. Investasi pada sektor ini memiliki kecenderungan lebih likuid dan
return yang relatif lebih besar, sebanding dengan resikonya. Kelebihan lainnya
adalah banyaknya produk investasi yang ditawarkan pada sektor ini.
Lalu dimana posisi Forex Trading?
Dia ada di dalam golongan Pasar Uang & Bursa Komoditi Berjangka. Forex
trading merupakan investasi pada sektor finansial yang tergolong paling high
risk-high return investment. Artinya, peluang untuk memperoleh keuntungan
sangat besar bahkan dapat mencapai ratusan persen perbulan namun diimbangi dengan
kemungkinan kerugian yang besar apabila tidak dikelola dengan baik.
Perlu Anda pahami konsep high
risk-high return disini. Pada dasarnya, semua jenis investasi memiliki
kemungkinan merugi. Besarnya potensi kerugian akan sebanding dengan besarnya potensi
keuntungan yang dapat kita peroleh disini. Semakin besar potensi keuntungan
yang dapat diperoleh disini, maka semakin besar juga potensi kerugian yang
dapat timbul dan sebaliknya.
Jika Anda tergolong sebagai safe
investor yang tidak menyukai resiko atau ‘guncangan- guncangan’ dalam portfolio
investasi Anda, maka nampaknya forex trading bukan jenis investasi yang cocok
bagi Anda. Hal ini disebabkan karena forex trading merupakan investasi yang
memiliki pergerakan sangat cepat dalam likuiditas maupun dalam pergerakan
harga. Secara logika, forex trading dapat saja membawa Anda memperoleh keuntungan
sebesar puluhan sampai ratusan persen dalam satu harinya namun juga dapat membawa
Anda kehilangan jumlah yang sama
Jika Anda seorang risk taker,
maka forex trading adalah jenis investasi yang cocok dengan Anda, dalam arti
untuk memperoleh keuntungan besar, maka ia pun siap menanggung potensi kerugian
yang sama besarnya.
Lalu adakah cara meminimalisasi
potensi kerugian yang ada? Tentu saja ada! Risk management dan kemampuan
analisa Anda adalah kuncinya disini. Semakin baik Anda dalam menjalankan risk
management dan menganalisa pergerakan harga pasar, maka semakin kecil potensi
loss yang dapat terjadi. Semuanya berbanding lurus.
0 komentar:
Posting Komentar