Quick Count

Apa itu quick count? Bagaimana pelaksanaannya? Istilah Quick Count ini marak diperbicangkan di Indonesia pada pemilu tahun 2004. Lembaga yang pertama kali melaunching quick qount ini sepengetahuan penulis adalah lembaga survey Indonesia (LSI) bukan Lingkaran loh. Quick Count menjadi terkenal seiring dengan era otonomi daerah, dimana bupati dan gubernur dipilih langsung oleh rakyat. Dengan banyaknya pilkada yang memanfaatkan Quick Count ini maka istilah Quick Count semakin dekat dengan para poltisi dan rakyat.

Apa itu Quick Count? Quick Count adalah penghitungan cepat. Penghitungan cepat terhadap hasil pilkada atau pemilu yang dilaksanakan dengan menggunakan sampel atau contoh yang telah ditentukan, serta lebih cepat daripada penghitungan langsung oleh KPU atau KPUD. Sampai saat ini Quick Count masih merupakan metode paling canggih dalam menentukan perkiraan siapa pemenang pilkada atau pemilu, tanpa menghitung jumlah suara keseluruhan cukup dengan sampel saja.

Apa manfaat, fungsi dan kegunaan Quick Count? Pertama, Quick Count dapat mengurangi terjadinya bentuk-bentuk kecurangan, khususnya masalah inkonsistensi hasil pilkada atau pemilu. Kedua, Quick Count dapat memprediksi hasil penghitungan suara dengan cepat dan waktu yang singkat. Ketiga, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pemilu yang cerdas, jujur dan adil. Keempat, Quick Count dapat menjadi data pendamping, control dari data penghitungan suara keseluruhan, apabila terjadi perbedaan jauh maka perlu ditinjau apakah pelaksanaan pilkada dan dan pemilu sudah benar, khususnya dalam penghitungan, atau apakah metode Quick Count yang dipakai salah atau terjadi kesalahan di lapangan.

Biasanya dalam pelaksanaan Quick Count terjadi perbedaan hasil dengan hasil penghitungan KPU, ini merupakan hal biasa. Karena dalam metode penghitungan Quick Count menggunakan margin error 1-5% tergantung penarikan sampil, kategori wilayah, struktur masyarakat dan sebagainya. Contoh dalam PILPRES 2004, perolehan suara berdasarkan Quick Count SBY-JK pada putaran pertama mendapatkan hasil 33,20% dan berdasarkan hasil penghitungan KPU SBY-JK memperoleh suara 33,57% selisih perhitungannya bahkan tidak sampai 1 %. Akurasi Quick Count memang sudah diakui oleh seluruh dunia, akan tetapi hasil Quick Count akan menuai kontroversi ketika perbedaan yang terjadi antara dua kandidat/partai berselisih sedikit atau tidak sampai 1-5%, maka hasil resmi tetap menunggu hasil penghitungan akhir KPU, karena KPU lah yang dapat menentukan siapa yang berhak menang atau kalah, banyak atau sedikit perolehan suara.

Bagaimana pelaksanaan Quick Count ? pelaksanaan Quick Count sebenarnya panjang dan melibatkan banyak pihak, disini hanya menyampaikan pelaksanaan Quick Count  secara global saja. Dalam melaksanakan Quick Count ada beberapa langkah yang harus ditempuh, yaitu menentukan jumlah TPS yang akan diamati, memilih TPS yang akan diamati secara acak dengan beberapa metode sampling, menejemen data (pengamatan, pencatatan, analisa data hasil penghitungan suara) dari TPS yang telah ditentukan, kemudian baru publikasi hasil Quick Count. Quick Count dapat berkerja lebih cepat dikarenakan menggunakan aplikasi dan via SMS, Fax dan Phone Monitoring.


Quick Count biasanya dilaksanakan oleh lembaga independen yang mempunyai kapabilitas tinggi dalam ilmu stastistik. Independensi lembaga yang melaksanakan Quick Count adalah mutlak dan selama ini di Indonesia ada beberapa lembaga yang mempunyai kredibilitas dalam melaksanakan Quick Count ini antara lain, lembaga survey Indonesia (LSI), Lingkaran Survey Indonesia, Litbang Kompas, LSN, PUskaptis, Pusdeham. 
Share on Google Plus

About Saifudien Djazuli

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar